Senin, 12 Oktober 2009


Meski terus dihujani fitnah, dakwah ini harus lanjut...

Read more...

Kamis, 09 Juli 2009

Sibuknya PMB

Latar belakang
Sudah menjadi keumuman sepertinya semua lembaga kampus tengah bergiat menyambut Penerimaan Mahasiswa Baru(PMB), satu atau dua bulan kedepan, kesuksesan rekrutisasi tidak diukur hanya dengan kuantitas mahasiswa terekrut, tapi bagaimana kita bisa mentransfer ide dan gagasan apa yang dibawa oleh organisasi(dagang)..filosofinya sederhana saja..kalau kita memeperhatikan betul bagaimana seorang penjual di bus kota, biasanya beberap pedagang berkeras menjajakan jualannya(umumnya para pedagang buah, khusunya pada lajur antar kota), kita bisa melihat betul bahwa dagan tidak hanya sekedar proses transaksi jual beli, tapi bagaimana sang pedagang bisa mengkomunikasikan dengan jelas apa yang dijualnya kepada calon pembeli, sederhananya apa yang dijual, enak/tidak, besar/kecil, sampai orang berkesimpulan murah atau mahal yang akhirnya akan mendorong perilaku pembelian.
Sebagai ‘pedagang’ kita harus tahu betul apa yang kita jual, sehingga dagangan ini tidak dijajakan dengan salah, sederhananya tulisan ini akan coba meruntut kembali tentang gagasan penjualan/rekrutisasi kader KAMMI pada 2009 ini.

Tujuan
Semoga menjadi salah satu bahan diskusi di komisariat, sebagai ujung tombak perekrutan KAMMI, khusunya pada bab teknis dan aplikasi, sehingga akan menjadi khasanah masing-masing komsat
Mari memulai penjualan itu

KAMMI be part of us

For a bright future, kenapa harus KAMMI?
1. Narasi akademis yang jelas
Kita berpijak pada pijakan dakwah kampus, yang secara otomatis semua tentang dunia kampus tidak bisa ditinggalkan begitu saja, maka ukuran yang paling ‘pragmatis’ dan sederhana untuk semua organisasi kampus adalah pijakan dan orientasi dari organisasi terhadap akademis(bahasa sederhananya KOMSAT harus mampu mevisualakan cara pandangnya terhadap dunia akademis di tiap kampusnya masing-masing), lebih luas lagi apa yang disebut prestasi oleh kader KAMMI, apa yang disebut kepakaran oleh kader KAMMI harus mampu tervisualkan, kita boleh saja punya wacana lain tentang perekrutan ini, taruh saja misalnya orientasi politik KAMMI, dll. Tetap saja orang akan bertanya apa orientasi akademis perpekstif KAMMI. Kita bisa melihat bagaimana ‘ikhwanulmuslimin’ memvisualkan dengan jelas apa itu nasionalisme menurut ikhwan, dan bagaimana paradigma ikhwan mengenai Islam dan rukun-rukun lainnya. Jadi jelas kunci sukses narasi ‘penjualan itu’ adalah paradigma KAMMI terhadap lingkungannya, kadang kita melewatkan tahap ini. Sehingga wajar kalau gerakan menjadi terkoptasi, dan orang cenderung melihat lebih parsial, sehingga kita memahami KAMMI sebagai generasi yang tidak kaffah?

Jadi apa paradigma KAMMI terhadap akademis:
“Sikap KAMMI adalah kepakaran, kader KAMMI adalah yang bisa mengejawantahkan kepakarannya menjadi model aplikasi untuk kebermanfaatan selaus-luasnya, tradisi berfikir kader KAMMI adalah ilmiah, sehingga seiring dan tidak kontra produktif dengan dunia kampus. kader KAMMI membangun budaya belajar yang positif, ruang belajar kader KAMMI tidak terbatas pada mata kuliah yang mereka geluti saja, mereka memahami bahasa asing(Inggris khusunya) sebagaimana mereka mencintai bahasa Ibunya. Mereka belajar dengan prinsip keikhlasan dengan mengedepankan kejujuran, dan mereka menjadi bagian yang tak terpisahkan dari dunia penelitian dan dunia prestasi”

Lalu bagaiamanakah paradigma kelokalan Komisariat anda terhadap akademis?
1. Visualisasi muslim negarawan
Jika anda ingin membentuk kader yang loyalis, rahasianya sebenarnya sederhana saja, kita bisa melihat teori-teori manajemen maupun teori organisasi. Ada sebuah benang merah yang dapat dilihat dengan jelas, “kenalkanlah para pegawai itu dengan tujuan besar kita” ujar CEO McDonald, ucapannya dibuktikannya saat tiap pegawai Mcdonald ditanya apa yang menjadi tujuan dari perusahaannya, dan hasilnya ‘Luar biasa’ koki, pengantar makanan, kasir sampai pada Cleaning Servicenya tahu betul apa yang menjadi tujuan dari McDonald,mereka bisa meruntut dan meneybutkan dengan tepat apa visi dan misi perusahaan. Sementara kita kadang kita begitu sulit memahami Visi dan Misi KAMMI
Hal ini saya saksikan sendiri saat seorang rekan bekerja paruh waktu di McDonald, saya bertanya apa saja yang dia lakukan selama bekerja disana dan ‘luar biasa’ Selama tiga hari pertama bekerja sebagai pengantar makanan, dia tidak mendapat tugas training layaknya pengantar makanan, tapi selama tiga hari pertama dia hanya melihat sajian video tentang keseluruhan dari McDonald, “Cuma nonton TV saja selama tiga hari” ujarnya, inilah saya fikir yang disebut penguatan orientasi awal, dia dikenalkan apa yang menjadi visi perusahaan dan tujuan-tujuan perusahaan. Padahal kalau kita lihat rasanya kurang kuat kaitannya antara seorang pengantar makana dengan kepentingan baginya memahami tujuan besar perusahaan..

Lalu bagaimana dengan KOMSAT anda, pakah para kader tahu betul dengan gagasan besar dan yang menjadi tujuan-tujuannya?
Dua model pendekatan,
Materi ini saya dapat kuarang lebih satu tahun yang lalu, saat studi banding organisai modern dan prinsip-prisnipnya, dan inilah jawaban yang saya dapat; Pada mulanya system keorganisasian menginduk pada satu model, yakni model organisai militer; rijid, kaku, dan semu otoritas dan perintah berasal dari satu pimpinan, model ini secara tidak sadar banyak kita adopsi, sehingga terbentuklah jarak pemahaman tentang tujuan antara seorang prajurit(staff) dengan seorang jendral(pimpinan), coba kita kaji apakah ini sedikit mirip dengan model komisariat anda, ataukah mirip banyak?. Contoh kasus lainnya, dulu ketika saya bekerja di slalh satu perusahaan garmen, biasanya ada satu kesepakatan yang menjadi alur lalu lintas produksi; semua berkesimpulan semua order harus lewat bagian marketing terlebih dulu, akibatnya buakn main, kalau ada pesanan dan yang dikontak adalah orang produksi maka pesanan itu akan ditolak mentah-mentah dan disarankan untuk mengontak orang marketing pada perusahaan itu(ini yang saya maksud rijid) salah satu faktornya karena ide dan gagasan besar atau yang menjadi tujuan dari kebersamaan kita dalam perusahaan tidak bisa dimaknai oleh semua pihak, mereka hanya mengerjakan apa yang menjadi jobdesknya bukan yang menjadi tujuan. Sebaiknya kita menghindari model-model seperti ini dalam berorganisasi.
Pinsip organisasi modern adalah ‘prinsip orkestra’ lihat saja saat koposer orchestra memandu jalannya lagu, semua orang selain menjalankan apa yang menjadi tugasnya(jobdesk) tapi mereka tahu percis apa lagu yang mereka mainkan, kapan saat berhenti, kapan harus menaikan atau menurunkan tempo, semuanya begitu harmonis sampai audience yang mendengar bisa menangkap dengan jelas pada akhirnya pesan yang disampaikan lagu. Semua personel dari mulai pemain piano, guitar, drum, bass, sampai pada pemain kecrek tok, tahu betul keseluruhan dari lagu itu..inilah yang disebut pemahaman organisasi, dan tidak ada yang namanya pemahaman individu dalam organisasi.

“kekuatan pengkaderan KAMMI terletak pada sandaranya terhadap manhaj yang jelas, dan kedekatannya dengan Allah, KAMMI menjadikan tiap kadernya bagian terpenting darinya, semua kader istimewa dan special, dan terlibat dalam penyusunan ide dan gagasan besar itu.lihat saja dalam FGD baik di Dauroh Marhalah atau kesempatan diskusi yang lainnya, Sanagtlah sulit mencetak seorang muslim, dan tidaklah mudah mencetak negarawan, tapi telah ditetapkan bahwa mencetak muslim negarawan adalah spirit kebangkitan Indonesia”

Sesuai tafsir epistimologis mihwar gerakan KAMMI yang diprediksikan Rijalul Imam(Ketua Umum KAMMI pusat), 10 tahun kedepan paling tidak kita akan melihat negarawan-negarawan itu, kalu kita semua tetap berpijak pada pedoman manhaj yang jelas, dan senantiasa terus bekerja. jadi tiada keraguan untuk bergabunmg bersama kaffilah ini, kaffilah KAMMI

Read more...

Rabu, 22 April 2009

Revivalisme Gerakan Mahasiswa

Mahasiswa mendapatkan tempat yang sangat istimewa di bumi Indonesia. Setiap pergantian pucuk pimpinan di luar pemilu ataupun dalam kondisi negara yang kacau, mahasiswa selalu menjadi ujung tombak dalam setiap perubahan tersebut. Sejak 1966 dengan trituranya, 1998 dengan gerakan reformasinya, namun dalam jangka waktu 10 tahun terakhir, mahasiswa mengalami demarketisasi gerakan di masyarakat bahkan mahasiswa.
Dalam konteks gerakan secara nyata terlihat partisipasi mahasiswa dalam mengontrol dan mengawal reformasi sangatlah lemah. Gerakan mahasiswa sekarang cenderung reaksioner tanpa memberikan tekanan maupun solusi yang benar-benar nyata. KAMMI-FH UNDIP dalam gerakan mahasiswa ini juga menyadari penyakit kronis adalah pragmatisme gerakan. Pragmatisme ini bisa menjangkit secara institusi, komunal maupun individu. Parahnya kebanyakan aktivis gerakan mahasiswa ini tidak mempunyai output atau arah ideologi yang jelas. Karena itulah alumni berbagai EGM ini mengalami depolarisasi segmen gerakan. Artinya sistem politik yang dibangun di Indonesia tidak akan mampu menopang dan mewadahi demokrasi secara alami. Maksudnya terlalu banyak kompromi dalam proses politik, hal tersebut sangat tidak sehat.
Melihat kiprah mahasiswa 10 tahun terakhir jelas kondisinya memprihatinkan. Disaat masyarakat memerlukan advokasi mahasiswa, sebagian besar mahasiswa telah mengalami kejumudan politik yang kronis, sehingga input aktivis mahasiswa di sospol sangat rendah, belum lagi banyaknya aktivis yang tidak "bermutu" karena memang secara ideologis tidak mengerti untuk apa bergerak kesana kemari.
penyakit itu hanya bisa diobati dengan Revivalisme Gerakan Mahasiswa. Kenapa revivalisme, bukan revitalisasi? Menurut saya, gerakan sekarang benar-benar pragmatis, tanpa mengindahkan kebutuhan mayarakat kampus maupun masyarakat umum. Seringkali gerakan mahasiswa meninggalkan politik nilai dan akademis yang sebenarnya harus menjadi labek aktivis mahasiswa. Lihat kampus-kampus di Indonesia, berapa banyak yang demokrasi kampus bisa berjalan dengan sehat...
_Ibnu DC-Kastrat KAMMI FH UNDIP_

Read more...

Jumat, 13 Maret 2009

Tuhan Filsafat

Pada suatu hari saya naik bis dari Aston ke Universitas Birmingham Inggris. Disamping saya seorang bule agak kusut. Ia melirik buku teologi yang sedang saya baca. Dan tiba-tiba: Hai mike! Ia menyapa dengan aksen khas Birmingham sambil senyum. Dia bertanya, "Bisakah Tuhan menciptakan sesuatu yang Ia tidak dapat mengangkatnya"?

Saya tahu konsekuensi jawabannya. Baik jawaban positif maupun negatif hasilnya sama Tuhan tidak berkuasa. Ini pasti pertanyaan seorang sekuler atau ateis, pikir saya. Ia bertanya dan tidak perlu jawaban.

Untuk tidak memberi jawaban panjang saya tanya dia dulu "Could you tell me what do you mean by God?" Benar saja sebelum menjawab pertanyaan saya dia sudah turun dari bus sambil meringis.

Pertanyaan apakah Tuhan bisa membuat lebih baik dari yang ada ini, pernah diajukan Peter Abelard. Dia sendiri juga bingung menjawab. Pertanyaan sang Bule itu mungkin kulakan dari situ. Tapi yang jelas bukan dari pikirannya sendiri. Apa makna Tuhan baginya kabur. Bertanya tanpa ilmu akhirnya menjadi seperti guyonan atau bahkan plesetan.


Di Barat, diskursus tentang Tuhan memang marak dan terkadang mirip guyonan. Presedennya karena teologi bukan bagian dari thawabit (permanen) tapi mutaghayyiat (berubah). Layaknya wacana furu' dalam fiqih. Ijtihad tentang Tuhan terbuka lebar untuk semua. Siapa saja boleh bertanya apa saja. Akibatnya, para teolog kuwalahan. Pertanyaan-pertanyaan rasional dan protes-protes teologis gagal dijawab. Teolog lalu digeser oleh doktrin Sola Scriptura. Kitab suci bisa difahami tanpa otoritas teolog, sosiolog, psikolog, sejarawan, filosof, saintis dan bahkan orang awam pun berhak bicara tentang Tuhan.

Hadith Nabi idha wussida al-amru ila ghayri ahliha fantaÐir al-sa'ah, (jika suatu perkara diberikan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah waktu [kehancuran] nya) terbukti. Katolik pun terpolarisasi menjadi Protestan. Protestan menjadi Liberal dan al-sa'ah itu barangkali lahirnya apa yang disebut dengan modern atheism.

Apa kata Michael Buckley dalam At The Origin of Modern Atheism meneguhkan sabda Nabi. Ateisme murni di awal era modern timbul karena otoritas teolog diambil alih oleh filosof dan saintis.

Pemikir-pemikir yang ia juluki "para pembela iman Kristiani baru yang rasionalistis" seperti Lessius, Mersenne, Descartes, Malebranche, Newton dan Clarke, itu justru melupakan realitas Yesus Kristus. Tapi Newton tidak mau disalahkan, Trinitas telah merusak agama murni Yesus, katanya.

Descartes hanya percaya Tuhan filsafat, bukan Tuhan teolog, Lalu siapa yang bermasalah? Bisa kedua-duanya. Ini membingungkan. Pernyataan eksplisit bahwa Yesus itu Tuhan memang absen dari Bible. Ia dipahami hanya dari implikasi, sebab bahasa Bible itu susah, kata Duane A. Priebe.

Konsep Tuhan akhirnya harus dicari dengan hermeneutik dan kritik terhadap teks Bible. Tapi malangnya kritik terhadap Bible (Biblical Criticism), bukan tanpa konsekuensi. Biblical Criticism, kata Buckley, justru melahirkan ateisme modern.

Alasannya lugas dan logis. Ketika orang ragu akan teks Bible ia juga ragu akan isinya, akan kebenaran hakekat Tuhan dan kemudian tentang kebenaran eksistensi Tuhan sendiri. Hasil akhirnya adalah ateisme. Bukan hanya Biblenya yang problematik, tapi perangkat teologisnya tidak siap. Inilah masalah teologi.

Tapi ateisme modern bukan mengkufuri Tuhan, tapi Tuhan para teolog tuhan agama-agama. Yang problematik, kata Voltaire bukan Tuhan tapi doktrin-doktrin tentang Tuhan. Tuhan Yahudi dan Kristen, kata Newton problematik karena itu ia ditolak sains. Bahkan bagi Hegel, Tuhan Yahudi itu tiran dan Tuhan Kristen itu barbar dan lalim. Tuhan, akhirnya harus dibunuh. Nietzche pada tahun 1882 mendeklarasikan bahwa Tuhan sudah mati. Tapi ia tidak sendiri. Bahkan bagi Feuerbach, Karl Marx, Charles Darwin, Sigmund Freud, jika Tuhan belum mati, tugas manusia rasional untuk membunuhNya. Tapi Voltaire (1694-1778) tidak setuju Tuhan dibunuh. Tuhan harus ada, seandainya Tuhan tidak ada, kita wajib menciptakannya. Hanya saja Tuhan tidak boleh bertentangan dengan standar akal. Suatu guyonan yang menggelitik.

Belakangan Sartre (1905-1980) seorang filosof eksistensialis mencoba menetralisir, Tuhan bukan tidak hidup lagi atau tidak ada, Tuhan ada tapi tidak bersama manusia. "Tuhan telah berbicara pada kita tapi kini Ia diam". Sartre lalu menuai kritik dari Martin Buber (1878-1965) seorang teolog Yahudi. Anggapan Sartre itu hanyalah kilah seorang eksistensialis. Tuhan tidak diam, kata Buber, tapi di zaman ini manusia memang jarang mendengar. Manusia terlalu banyak bicara dan sangat sedikit merasa. Filsafat hanya bermain dengan imej dan metafora sehingga gagal mengenal Tuhan, katanya.

Itulah akibat memahami Tuhan tanpa pengetahuan agama, tulisnya geram. Filosof berkomunikasi dengan Tuhan hanya dengan fikiran, tapi tanpa rasa keimanan. Martin lalu menggambarkan "nasib" Tuhan di Barat melalui bukunya berjudul Eclipse of God. Saat Blaise Pascal (1623-1662) ilmuwan muda brilian dari Perancis meninggal, dibalik jaketnya ditemukan tulisan "Tuhan Abraham, Tuhan Ishak, Tuhan Yakub, bukan Tuhan para filosof dan ilmuwan." Kesimpulan yang sangat cerdar. Inilah masalah bagi para filosof itu.

Begitulah, Barat akhirnya menjadi peradaban yang "maju" tanpa teks (kitab suci), tanpa otoritas teolog, dan last but not least tanpa Tuhan. Barat adalah peradaban yang meninggalkan Tuhan dari wacana keilmuan, wacana filsafat, wacana peradaban bahkan dari kehidupan publik.

Tuhan, kata Diderot, tidak bisa jadi pengalaman subyektif. Jikapun bisa bagi Kant (1724-1804) juga tidak menjadikan Tuhan "ada". Berfikir dan beriman pada tuhan hasilnya sama. Kant gagal menemukan Tuhan. Kant mengaku sering ke gereja, tapi tidak masuk. Ia seumur-umur hanya dua kali masuk gereja: waktu di baptis dan saat menikah. Maka dari itu Tuhan tidak bisa hadir dalam alam pikiran filsafatnya.

Muridnya, Herman Cohen pun berpikir sama. "Tuhan hanya sekedar ide", katanya. Tuhan hanya nampak dalam bentuk mitos yang tak pernah wujud. Tapi anehnya ia mengaku mencintai Tuhan. Lebih aneh lagi ia bilang "Kalau saya mencintai Tuhan", katanya, "maka saya tidak memikirkanNya lagi." Hatinya kekanan fikirannya kekiri. Pikirannya tidak membimbing hatinya, dan cintanya tidak melibatkan pikirannya.

Tuhan dalam perhelatan peradaban Barat memang problematik. Sejak awal era modern Francis Bacon (1561-1626) menggambarkan mind-set manusia Barat begini: Theology is known by faith but philosophy should depend only upon reason. Maknanya teologi di Barat tidak masuk akal dan berfilsafat tidak bisa melibatkan keimanan pada Tuhan. Filsafat dan sains di Barat memang area non-teologis alias bebas Tuhan. Tuhan tidak lagi berkaitan dengan ilmu, dunia empiris. Tuhan menjadi seperti mitologi dalam khayalan. Akhirnya Barat kini, dalam bahasa Nietzche, sedang "menempuh ketiadaan yang tanpa batas".

Tapi anehnya, kita tiba-tiba mendengar mahasiswa Muslim "mengusir" Tuhan dari kampusnya dan membuat plesetan tentang Allah gaya-gaya filosof Barat. Ini guyonan yang tidak lucu, dan wacana intelektual yang wagu. Seperti santri sarungan tapi dikepalanya topi cowboy Alaska yang kedodoran. Tidak bisa sujud tapi juga tidak bisa lari. Bagaikan parodi dalam drama kolosal yang berunsur western-tainment.

Konsep Tuhan dalam tradisi intelektual Islam tidak begitu. Konsep itu telah sempurna sejak selesainya tanzil. Bagi seorang pluralis ini jelas supremacy claim. Tapi faktanya Kalam dan falsafah tidak pernah lepas dari Tuhan. Mutakallim dan filosof juga tidak mencari Tuhan baru, tapi sekedar menjelaskan. Penjelasan Al-Quran dan hadith cukup untuk membangun peradaban.

Ketika Islam berhadapan dengan peradaban dunia saat itu, konsep Tuhan, dan teks Al-Quran tidak bermasalah. Hermeneutika allegoris Plato maupun literal Aristotle pun tidak diperlukan. Hujatan terhadap teks dan pelucutan otoritas teolog juga tidak terjadi. Malah kekuatan konsep-konsepnya secara sistemik membentuk suatu pandangan hidup (worldview).

Islam tidak ditinggalkan oleh peradaban yang dibangunnya sendiri. Itulah sebabnya ia berkembang menjadi peradaban yang tangguh. Roger Garaudy yang juga bule itu paham, Islam adalah pandangan terhadap Tuhan, terhadap alam dan terhadap manusia yang membentuk sains, seni, individu dan masyarakat.

Islam membentuk dunia yang bersifat ketuhanan dan kemanusiaan sekaligus. Jika peradaban Islam dibangun dengan gaya-gaya Barat menghujat Tuhan itu berarti mencampur yang al-haq dengan yang al-batil alias sunt bona mixtra malis. Wallahu alam.

Penulis Direktur Eksekutif Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS)

Read more...

Senin, 09 Maret 2009

Duka Palestina

Gaza: Korban invasi Israel yang menyerang rumah permukiman masjid di Gaza meningkat menjadi lebih 385 orang dan korban luka-luka mencapai 1750 orang, 300 di antaranya dengan kondisi parah.

Selasa dini hari kemarin pesawat Israel menghancurkan gedung kabinet Palestina yang menyebabkan 10 orang gugur syahid dan puluhan luka-luka. Serangan Israel juga dilakukan terhadap beberapa tempat lain.

Serangan pesawat Israel dengan F16 menyerang barat Gaza City dengan sasaran gedung-gedung pemerintahan resmi dan pusat olahraga. Kurang dari tiga menit Israel melesatkan beberapa roket.

Saksi mata menyebutkan F16 Israel menyerang dengan sekitar 20 rudal besar ke gedung kabinet barat kota Gaza dan gedung olahraga Asy-Syams serta markas keamanan lama. Sumber menambahkan bahwa roket-roket Israel itu dilesatkan dalam kurang lima menit dan tidak mungkin ambulan datang ke tempat kejadian karena serangan yang sangat intens.

Dr. Basem Naem, menkes Palestina menegaskan bahwa korban serangan Israel sangat mungkin meningkat terutama 180 korban luka dalam kondisi parah dan banyak korban masih tertimbun di reruntuhan.

Dalam konferensi persnya Ahad sore kemarin (28/12) ia menegaskan bahwa udara Gaza diselimuti oleh kabut hitam dan pesawat Israel. Sementara bumi Gaza penuh dengan syuhada, korban luka-luka dan kehancuran di sana-sini.

Ia juga menegaskan bahwa telah terjadi penurunan persediaan obat-obatan dan layanan kesehatan yang bekerja di bagian unit gawat darurat. Bahkan ada 105 jenis obat, 225 jenis peralatan kesehatan dan 93 bahan khusus untuk lab semuanya persediannya nol.  

Basem menegaskan bahwa 50 persen mobil ambulan tidak bisa dioperasikan karena sparepartnya tidak tersedia karena blokade dan kekurangan bahan bakar. Semuanya terjadi di tengah dunia yang bungkam.

Ia menegaskan, pasukan Israel menyerang lembaga-lembaga dan pusat layanan umum. Bahkan sejak awal yang diserang adalah lembaga sosial dan rumah-rumah penduduk.

Basem meminta kepada tim kesehatan Arab untuk segera pergi ke Gaza untuk memberikan bantuan kepada rakyat sipil.

Soal sejumlah korban yang dievakuasi keluar Gaza dan pernyataan sejumlah pejabat Arab yang tidak bertanggungjawab, ia menegaskan bahwa evakuasi bisa membahayakan karena kondisi luka sangat hebat. Karenanya, ia mengecam tindakan yang menyebabkan enam orang sipil Palestina yang gugur di Areys, Mesir.

Evakuasi akan dilakukan apalagi kondisi memungkinkan dan mobil ambulan Mesir harus memberikan bantuannya. Namun pihak Mesir menolak hal itu karena pertimbangan politik. Ia menegaskan bahwa sejumlah tim medis Arab siap pergi ke Gaza dan sebagian lagi masih berada di Mesir yang pemerintahannya melarang mereka pergi ke Gaza. Bahkan Mesir juga melarang bantuan medis Arab yang akan disalurkan ke Gaza.

Basem menyampaikan terimakasihnya kepada negara-negara yang memberikan bantuannya terutama Qatar, Saudi dan Libya. Ia meminta Mesir agar mempermudah sampainya bantuan ke Gaza dan membuka perlintasan untuk masuknya tim medis. (Sumber:InfoPalestina)

Read more...

Senin, 23 Februari 2009

Marhalah (Tahapan) Dakwah

Aktivis dakwah mestinya yakin bahwa dunia ini sangat memerlukan dakwah Islam yang sejati. Lebih dari itu, dia juga yakin kepada pertolongan Allah. Inilah faktor-faktor kejayaan yang tidak dapat dihalang oleh  rintangan apa pun.

(Dari Buku Thariqud Dakwah (Jalan Dakwah) oleh Syaikh Mustafa Masyhur)

bagian dua

Kita berusaha sungguh-sungguh di dalam lembaran kita ini untuk mengenali jalan dakwah dan ciri-cirinya yang istimewa dan tersendiri. Ini adalah untuk penyatuan kefahaman supaya kita tidak dicerai-beraikan oleh berbagai jalan. Juga supaya kita mendapat faedah dari pengalaman-pengalaman yang telah dilalui oleh jamaah Islam yang terdahulu dan kemudiannya dihidangkan pula dengan sempurna kepada generasi baru yang muda supaya mereka mengetahui jalan dakwah dan terus memikul tugas dan amanah itu supaya pendokong dakwah Islam bercantum semula lalu mereka bersatu padu, berganding bahu dan berjalan ke satu arah dan satu tujuan.

Segala kekuatan dan usaha diselaraskan dan diatur rapi sehingga terbukti pertolongan Allah dan bendera Al-Quran sentiasa berkibar-kibar di angkasa seluruh alam. Dan pada hari itulah golongan mukmin bergembira dengan pertolongan Allah.

"Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman karena pertolongan Allah (s.w.t)." (Ar-Rum: 4 – 5)

2.1 Tuntutan Marhalah Ini

Kita telah menyatakan terlebih dahulu bahwa dakwah Islam, seruan Islam pada seluruh dunia (marhalah antara bangsa) melalui marhalah yang sangat penting, halus dan genting di dalam umurnya. la adalah satu kebangkitan setelah tersungkur, satu kesedaran setelah terlena, malah mengalami satu marhalah pembentukan dan memacakkan dasar dan asas binaan yang teguh untuk daulah Islam yang global (khilafah Islam yang merangkumi seluruh dunia) yang membawa hidayah kepada manusia yang sesat dan membangunkan satu kebudayaan yang paling besar pernah berlaku dalam sejarah setelah bankrapnya semua sistem dan cara hidup manusia.

Kita telah mengakui bahawa terdapat persamaan yang besar antara marhalah kita ini
dengan marhalah pertama dakwah Islam di Mekah. Iaitu tentang asingnya dakwah Islam di tengah-tengah jahiliah yang menguasai setiap penjuru dunia, tekanan golongan kufur dengan seluruh kekuatannya ke atas mereka dan sedikitnya bilangan mukmin yang terdedah kepada penindasan yang sangat ganas dari pihak jahiliah yang berkuasa ketika itu.

Kita suka menerangkan di sini bahwa kewajiban muslimin semasa berada dalam marhalah ini tidak sama dengan kewajiban mereka semasa berada di bawah daulah Islam yang telah tertegak dan kuat. Tidak syak lagi bahwa marhalah pembentukan dan pembinaan dasar-dasar dan asas adalah sukar dan sulit. la memerlukan iman yang mendalam, kesabaran dan menyabarkan pembentukan yang rapi, halus serta teliti dan amal usaha yang berterusan tanpa kenal payah dan lelah.

Betapa tidak! Kerana orang-orang mukmin yang bekerja dan berusaha ke arah itu sangat sedikit bilangannya dan lemah kekuatannya pada hal mereka menghadapi ancaman kebatilan yang maha kuat dan berkuasa malahan mereka tidak bersenjata kecuali senjata iman.

Di dalam pengertian ini Imam As-Syahid Hassan Al-Banna telah berkata melalui perumpamaan yang indah dan halus:

"Sesungguhnya pembentukan ummah, pendidikan bangsa-bangsa, merealisasikan cita-cita dan mendokong pendirian (pegangan hidup) memerlukan ummah yang berusaha ke arah itu atau dari golongan yang menyeru kepadanya. Ini sekurang-kurangnya memerlukan kekuatan jiwa yang terhimpun di dalamnya beberapa perkara:

Yaitu, kemahuan yang tidak mengenal lemah, kesetiaan yang tetap yang tidak disaduri oleh kepura-puraan dan khianat, pengorbanan yang banyak yang tidak dihalang oleh tamak dan haloba serta kebakhilan, dan makrifah (mengenalpasti) dasar pegangan hidup, beriman kepadanya dan menghargainya sungguh-sungguh.

Semuanya itulah yang memelihara (kita) dari kesalahan dan penyelewengan daripadanya (pembentukan) dan tawar-menawar (apologetik) di atas perkara dasar dan tidak terdaya dengan yang lainnya".

Dengan kehendak dan izin Allah, kita kini hidup di masa-masa yang penting dan genting di dalam usia dakwah Islam ini dengan segala tuntutan dan cabarannya. Allah telah memudahkan kita untuk mengetahui cara-cara dan kaedah-kaedah yang sahih dan benar untuk beramal dan berusaha di dalam dakwah Islam.

Kita berharap dan memohon kepada Allah supaya Dia memberi taufik dan hidayahNya kepada kita untuk mendokong amanah agung dan mulia ini, setelah ditinggalkan oleh kebanyakan manusia. Kita benar-benar berharap semoga kita layak menjadi ahli dan layak menerima pilihan itu dari Allah Taala hingga kita mampu mendokong dakwah Islam ini dengan penuh keazaman, ketangkasan dan ketegasan sekalipun tugas ini sangat besar dan berat.

Lantaran itu, kita menyeru kepada tiap-tiap orang yang tampil ke hadapan untuk mencapai kemuliaan amal dakwah ini dan melalui jalan dakwah supaya dia menguatkan jiwa dan menyediakannya untuk memikul segala apa yang diperlukan oleh marhalah ini, mendokong berbagai bebanan dengan penuh keazaman, ketahanan, ketetapan, penuh percaya dan harap kepada Allah Taala dan yakin sepenuhnya akan kemuliaan dan ketinggian dakwah ini dengan keagungan tujuannya.

Dia yakin sungguh-sungguh bahwa dunia ini sangat-sangat memerlukan dakwah Islam yang sejati. Lebih dari itu dia yakin kepada pertolongan Allah. Inilah dia faktor-faktor kejayaan yang tidak dapat dihalang oleh apa jua rintangan.

2.2 Marhalah-marhalah Dakwah

Setiap dakwah mestilah melalui tiga marhalah:
1. Marhalah ad-Di'ayah (at-Ta'rif): Marhalah propaganda, memperkenalkan, menggambarkan fikrah dan menyampaikan kepada orang ramai di setiap lapisan masyarakat.

2. Marhalah at-Takwin: Marhalah pembentukan, memilih para pendokong, menyiapkan angkatan tentera, pendakwah dan jihad erta mendidik mereka. Mereka dipilih dari golongan yang telah menyambut seruan dakwah.

3. Marhalah Tanfiz: Marhalah pelaksanaan, beramal, berusaha untuk mencapai tujuan.
Selalunya ketiga-tiga marhalah ini berjalan berseiring dan diselaraskan memandangkan bahwa kesatuan dan kekuatan dakwah adalah bergantung kepada percantuman di antara satu dengan seluruhnya. Oleh itu para pendokong dakwah di dalam berdakwah, mestilah memilih dan membentuk dan di waktu yang sama dia beramal dan melaksanakan apa yang boleh dilaksanakan.

Tidak mungkin lahir ke alam nyata satu marhalah dari marhalah-marhalah itu dalam bentuk yang sempurna kecuali menurut tertib susunan itu. Tidak mungkin sempurna pembentukan ini tanpa pengenalan makrifah dan pengenalan yang sahih dan benar. 
Tidak mungkin lengkap satu pelaksanaan yang sempurna tanpa pembentukan dasar pendidikan yang sempurna.

Dakwah Islam yang pertama di zaman Rasulullah s.a.w. telah melalui tiga peringkat ini.

Muslimin di zaman itu telah mengenali agama mereka, terdidik dan terbentuk di madrasah Rasulullah lalu mereka bangun dan membangkit mendokong dakwah Islam dengan sebaik-baiknya.

Oleh kerana itu, kita diperingatkan supaya sentiasa berwaspada dari sudut jalan manakah seseorang itu menyeru dalam usaha-usaha dan kerja-kerja Islamnya. Adakah dia memberi perhatian dan memberikan hak kepada ketiga-tiga marhalah itu.

Sesungguhnya sesiapa yang tampil ke hadapan untuk melaksanakan tugas untuk dakwah dan merealisasikan cita-cita dakwah, dia mestilah mengetahui dengan sungguh-sungguh dakwah Islam. Mereka mengenali dan memahami dasar dengan pengenalan dan kefahaman yang sebenar-benarnya. Di samping itu dia mesti menjadi
contoh yang benar dan baik dalam setiap lapangan hidup.

Oleh kerana itu di sini kita akan coba membentangkan bagaimanakah bentuk marhalah atau peringkat-peringkat itu dengan penerangan yang lebih luas sedikit daripada yang lalu supaya anda lebih jelas tentang perkara ini.

2.3 At-Ta’rif (Pengenalan) atau Membicarakan Dakwah:

Marhalah ini penting dan asas sebab ia merupakan langkah pertama di dalam perjalanan kita di atas jalan dakwah. Sebarang kesilapan atau penyelewengan yang dilakukan di dalam pengenalan, makrifah dan kefahaman ini akan membawa kepada natijah dan akibat yang buruk dan akan membawa dakwah terpesong jauh dari garisannya.

"Dan bahawa (yang kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka itulah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), kerana segalajalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa". (Al-An'aam: 153)

Di zaman Rasulullah s.a.w. Islam telah disempurnakan perkembangannya dan penyampaian menurut bentuknya yang sahih dan benar, bersih dari segala campuran, kekurangan dan penyelewengan. Al-Amin Jibril membawa turun wahyu dari Allah kepada Al-Amin Muhammad s.a.w. lalu baginda menyampaikan Islam itu kepada manusia dengan amanah dan benar. Akhirnya sempurnalah agama itu menurut yang diyakini benar dan suci dari segala saduran.

Walaupun sepanjang sejarahnya ia sentiasa terdedah kepada pelbagai usaha, tipu daya dan gangguan yang cuba meruntuhkannya, menghapuskannya oleh musuh-musuh Islam atau berupa penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan oleh pelampau-pelampau dari kalangan muslim sendiri, namun demikian Allah tetap memelihara KitabNya (Al-Quran) dan menjaminnya dengan begitu rapi.

Di samping itu ramai imam dan ulama yang mulia mengumpulkan hadis-hadis Rasulullah s.a.w. yang mulia dan menapisnya dari segala yang asing daripadanya. Demi memastikan kita sentiasa berjalan di atas jalan Rasulullah s.a.w. maka wajiblah kita kembali semula memahami Al-Quran, memahami Sunnah Rasulullah s.a.w dan memahami sirah salafussoleh atau angkatan muslimin pertama radhiallahu'anhum dengan menjauhi sungguhsungguh dari segala kesalahan, penyelewengan atau pun dari terpesong.

Inilah yang benar-benar dikehendaki oleh imam kita As-Syahid Hassan Al-Banna dan menjadikannya rukun pertama dalam rukun bai' ah. Malah beliau telah menulis untuknya dua puluh dasar sebagai garis panduan yang melingkungi fikrah ini untuk membersihkannya dari segala campuran dan saduran dan menjauhkannya dari segala perselisihan dan perpecahan.

Supaya fahaman ini menjadi penolong bagi mengumpulkan muslim di atas jalan dakwah, berusaha untuknya dan beramal baginya di dalam suasana tolong-menolong dan berganding bahu.

Iradah Allah telah menghendaki agar kefahaman (fikrah) di dalam jamaah Ikhwanul Muslimin ini terdedah kepada gangguan, ujian dan penapisan. Di tengah-tengah ujian ini terdapat pula kecuaian dan keterlaluan (ekstrim). Ada di antaranya yang berpendapat supaya Ikhwan menjauhkan diri dari arus pemerintahan dan politik demi memelihara diri dan dakwah dari sebarang akibat yang tidak diingini.

Ada pula di antaranya yang melampau dan keterlaluan lalu menganggap semua umat Islam yang tidak menyetujui fikrah mereka adalah kafir. Walau betapa kusut dan bercelarunya kefahaman sebahagian dari manusia namun demikian, Allah s.w.t. telah menyediakan Imam As-Syahid Al-Banna untuk dakwah Islam dan mengemukakannya kepada manusia dengan jelas dan terang serta murni.

Allah menyediakan untuk dakwah ini Imam Hassan Al-Hudhaibi rahimahullah dengan keistimewaannya yang tersendiri, dengan ketahanannya, dengan keteguhannya bersama kebenaran, lalu beliau menolak kecuaian dan keterlaluan itu.

Untuk itu beliau telah menerima berbagai-bagai gangguan dan kesusahan yang dasyhat. Tetapi, beliau bersungguh-sungguh memelihara amanah dakwah di dalam kefahaman sifat dan akhlak hinggalah dia mengadap Ilahi dan kemudian beliau menyerahkannya kepada pendokong dakwah yang lain tanpa perubahan dan penukaran, berdiri dan bertahan bersama-sama dengan Ikhwan.

"Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah, maka di antara mereka ada yang gugur. Di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya)." (Al-Ahzab: 23)

Read more...

Jumat, 20 Februari 2009

PCMAV VALKYRIE


Pernah denger nama tokoh Jerman yang pernah mencoba membunuh Adolf hittler dalam salah satu film yang pernah dibintangi oleh Tom Cruise ??

Pagi ini saya mendapat e-mail dari Pak Anton R Pardede, selaku Ketua redaksi PCMEDIA, yang isinya bahwa PCMAV 2.0 Valkyrie Beta telah dirilis. Dan yang paling menyenangkan saya diberi hak untuk membagikannya kepada anda. So, sebelumnya simak dulu beberapa review tentang versi beta ini.

Image

Tampilan awal PCMAV Cleaner

PC Media Valkyrie Beta merupakan sebuah prototype untuk versi generasi berikutnya dari PCMAV, yang saat ini sedang dikembangkan secara intensif oleh tim antivirus PC Media. Valkyrie Beta ini tersedia hanya untuk “kepentingan uji coba semata” dan bertujuan untuk mendapatkan masukan bagi pengembangannya.

Rilis ini tidak menggambarkan hasil akhir PCMAV. Beberapa fitur yang ada sedang dalam uji coba tahap awal dan tidak menutup kemungkinan akan berubah sebelum rilis final diluncurkan. Fitur tersebut sangat memungkinkan belum berjalan secara sempurna dan bisa saja terdapat bug yang menyebabkan sistem tidak berjalan dengan semestinya.

Kecuali Anda seorang pengguna berpengalaman (advanced user) dalam berkomputer, mohon menghindari penggunaan PC Media Valkyrie Beta di sistem yang biasa
digunakan untuk bekerja sehari-hari. Segala masukan dari Anda, termasuk bug yang ditemukan, harap ditujukan langsung ke redaksi PC Media melalui e-mail. (redaksi@pcmedia.co.id)

YANG BARU DI VERSI BETA:

Prolog: Di tahap Beta ini, seluruh fitur yang direncanakan hadir di PCMAV 2.0 telah dianggap lengkap. Fitur-fitur tersebut adalah

  1. Automatic Update;
  2. Virus Quarantine;
  3. Virus Submit;
  4. RTP for Windows Vista & 7;
  5. iScan for ClamAV engine;
  6. Cleaner & RTP module integrated; dan
  7. Tampilan baru nan segar dan menyenangkan.

KETERANGAN:

  • iScan for ClamAV: Tambahan engine IntelligenceScan untuk meningkatkan akselerasi pendeteksian pada engine ClamAV. Dengan iScan, kini performa scan ClamAV dapat lebih cepat hingga 35%.
  • RTP for Vista & Windows 7: RTP kini telah dapat berjalan lancar dan stabil di Windows Vista. Khusus untuk di Windows 7, walau cukup berjalan lancar, RTP masih
    bersifat eksperimental mengingat Windows 7 sendiri masih berstatus Beta.
  • Integrasi modul Cleaner & RTP: Kini Cleaner tidak lagi memeriksa memory/start-up Windows ketika RTP telah aktif. Penggunaan memory bersama untuk database virus.
  • Database virus utama (pcmav.vdb) kini dikeluarkan dari modul utama. Dan bersama file update database virus (update.vdb) diletakkan di folder \vdb\
  • Optimalisasi penggunaan memory dan pencarian file yang lebih cepat dan stabil.
  • Penyempurnaan tampilan baru yang lebih segar dan menyenangkan.
  • Perbaikan beberapa bug yang ditemukan di Alpha1 dan Alpha2, terutama di fitur Update Manager, Virus Quarantine dan Virus Submit.
Image

Tampilan depan PCMAV Cleaner

Image

Tampilan menu Quarantine

Image

Tampilan proses scan Cleaner

Image

Tampilan proses scan RTP

Sampai versi ini PCMAV masih mengalami false alarm. Kebetulan saya menggunakan Avira terbaru, ketika PCMAV dijalankan akan muncul pesan kesalahan seperti:

Image

False Alaram oleh Avira

Tapi jangan khawatir cukup dipilih ignore dan PCMAV akan berjalan normal :)

CATATAN:

Rilis Beta ini hanya untuk kepentingan uji coba semata, bukan untuk penggunaan operasional sehari-hari.

Pengen nyoba ? Download aja di VALKYRIE BETA

Read more...

Minggu, 15 Februari 2009

Sekilas Sejarah Terbentuknya KAMMI

Buat sodara-sodara semua yang tergabung di KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia), udah pada tau belum sejarah terbentuknya KAMMI?? kalau belum silahkan Simak tulisan berikut......

KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) adalah sebuah organisasi mahasiswa muslim yang lahir di era reformasi yaitu tepatnya tanggal 29 Maret 1998 di Malang. Anggotanya tersebar di hampir seluruh PTN/PTS di Indonesia. Selain itu, memiliki cabang juga di Jepang.

Latar Belakang Berdirinya KAMMI

KAMMI muncul sebagai salah satu kekuatan alternatif Mahasiswa yang berbasis mahasiswa Muslim dengan mengambil momentum pada pelaksanaan Forum Silahturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FS-LDK) X se-Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). meskipun orientasinya adalah NON profit, namun kami jelaskan kepada segenap masyarakat bahwa kammi selalu menjalin link sehingga bisa berkembang dan mendapatkan dana dimana-mana. Acara ini dihadiri oleh 59 LDK yang berafiliasi dari 63 kampus (PTN-PTS) diseluruh Indonesia . Jumlah peserta keseluruhan kurang lebih 200 orang yang notabenenya para aktifis dakwah kampus. KAMMI lahir para ahad tanggal 29 Maret 1998 PK.13.00 wib atau bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijah 1418 H yang dituangkan dalam naskah Deklarasi Malang.

KAMMI lahir didasari sebuah keprihatinan yang mendalam terhadap krisis nasional tahun 1998 yang melanda Indonesia. Krisis kepercayaan terutama pada sektor kepemimpinan telah membangkitkan kepekaan para pimpinan aktivis dakwah kampus di seluruh Indonesia yang saat itu berkumpul di UMM - Malang.

Pemilihan Nama

Pemilihan nama Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia yang kemudian disingkat KAMMI mengandung makna atau memiliki konsekwensi pada beberapa hal yaitu :

  1. KAMMI adalah sebuah kekuatan terorganisir yang menghimpun berbagai elemen Mahasiswa Muslim baik perorangan maupun lembaga yang sepakat bekerja dalam format bersama KAMMI.
  2. KAMMI adalah sebuah gerakan yang berorientasi kepada aksi real dan sistematis yang dilandasi gagasan konsepsional yang matang mengenai reformasi dan pembentukan masyarakat Islami (berperadaban).
  3. Kekuatan inti KAMMI adalah kalangan mahasiswa pada berbagai stratanya yang memiliki komitmen perjuangan keislaman dan kebangsaan yang jelas dan benar.
  4. Visi gerakan KAMMI dilandasi pemahaman akan realitas bangsa Indonesia dengan berbagai kemajemukannya, sehingga KAMMI akan bekerja untuk kebaikan dan kemajuan bersama rakyat, bangsa dan tanah air Indonesia.

Jaringan KAMMI

Sampai saat ini KAMMI terdiri dari 42 KAMMI Daerah di 29 propinsi di Indonesia dan 3 KAMMI Luar Negeri di 2 negara. Ke-42 KAMMI Daerah tersebut adalah: 

NADSumsel/PalembangLampungBantenTangerangBekasiJakartaBogor,DepokBandungGarutTasikmalayaKaltim/SamarindaSukabumiKalbar/PontianakKalteng/Palangkaraya,Kalsel/BanjarmasinPurwokertoMalangYogyakartaSoloJemberSemarangSurabayaMadiunNTB/MataramGorontalo,MalukuJambiBengkuluRiauSumbar/PadangSumut/MedanPapuaBaliSulsel/MakasarNTT/KupangSulteng/Palu,TernateSultra/KendariSulut/ManadoCirebon

Sedangkan 3 KAMMI Luar Negeri adalah: JepangTimur Tengah dan Jerman (Eropa)

 

Read more...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP